JEMAAT HIDUP TAKUT AKAN TUHAN

Penulis : Pnt. Timotius Chandra

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KISAH PARA RASUL 9:28-31

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa Jemaat mula-mula hidup takut akan Tuhan?
  2. Bagaimana membangun hidup takut akan Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ketika jemaat Tuhan melihat perbuatan yang menakjubkan dan tanda-tanda ajaib yang dilakukan oleh para rasul, mereka menjadi takut dan kagum terhadap yang diperbuat Allah.

Ketika Allah menyatakan kemuliaanNya, kita tidak mungkin tetap berdiri dengan kekuatan kaki dan akan sujud karena tidak tahan dengan kemuliaan Allah dan setiap orang percaya harus mempunyai perasaan-perasaan yang peka.

Orang yang seumur hidupnya tidak pernah membangun dan  mempunyai gaya hidup yang takut akan Tuhan, pastilah hidupnya tidak akan menjadi berkat, berdampak dan menjadi panutan.

Salah satu kebiasaan yang dapat dibangun kehidupan yang takut akan Allah dengan menjaga kekudusan hidup dan taat kepada Allah dan firmanNya.

Mengapa hal ini menjadi penting?

Karena orang yang takut akan Allah akan merasa begitu gentar menyakiti hatiNya dengan berdosa kepadaNya.

Orang yang mengagumi Allah tidak akan begitu saja mengorbankan menikmati Allah yang mengagumkan itu dan menggantikannya dengan kenikmatan dosa yang cemar.

Satu-satunya kekuatan untuk melawan dosa adalah takut akan Allah dan mengagumi Dia.

Ketika Tuhan menyatakan diriNya, baik melalui tanda-tanda ajaib dan FirmanNya, dunia meremehkan Tuhan, menghina Dia, menikmati hal yang dibenciNya dan mengabaikan Dia, tetapi gerejaNya mengagungkan Dia, takut akan Dia, menikmati kemuliaanNya dan sujud kepada-Nya.

Di manapun Tuhan menempatkan kita: di tempat kerja, di sekolah atau kampus, Tuhan ingin agar kita memperlihatkan kehidupan yang ”takut akan Allah” seperti Yusuf yang dengan tegas menolak ajakan isteri tuannya dan berkata kepada nyonyanya :

”…Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?” (Kejadian 39:8-9)

dan nasihat Tuhan kepada Yosua untuk senantiasa memperkatakan Firman Tuhan agar dapat bertindak hati-hati serta tidak menyimpang ke kanan dan ke kiri maka janjiNya ke manapun engkau pergi akan beruntung dan berhasil -Yosua 1:7.

Melalui gaya hidup Yusuf dan Yosua yang dapat diteladani akan memudahkan kita semua di tempat kerja, di sekolah atau kampus dan juga di lingkungan tempat tinggal untuk menyampaikan Kabar Baik dan bersaksi kepada mereka yang belum mengenal Kristus.

Saudara, dalam kelompok pemuridan diskusikan sudahkah engkau  membangun hidup yang takut akan Tuhan di tempat kerja, di sekolah atau kampus dan lingkungan tempat tinggal!

Pembacaan Alkitab Setahun

Ulangan 11-13