MENGERJAKAN SEGALA SESUATU SEPERTI UNTUK TUHAN

Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

KOLOSE 3:18-23

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah maksud seperti untuk Tuhan?
  2. Apakah bedanya bekerja seperti untuk Tuhan dengan bekerja untuk mencari uang?
  3. Mengapa kita harus mengerjakan segala sesuatu seperti untuk Tuhan?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Pada masa gereja mula-mula sekitar abad pertama perbudakan adalah hal yang lumrah.

Kekayaan seseorang ditunjukkan dari budak-budak yang dimilikinya.

Budak atau hamba dapat dipastikan tidak memiliki hak untuk upah atas pekerjaan yang dilakukan untuk tuannya.

Bahkan budak dapat saja dibunuh oleh tuannya.

Jadi, budak adalah kasta terendah pada masa itu yang tidak memiliki masa depan.

Dalam jemaat di Kolose ada juga yang statusnya budak.

Bisa jadi budak tersebut bekerja pada tuan yang adalah sesama anak Tuhan.

Rupanya para budak ini merasa setara dengan tuannya sehingga kurang sungguh-sungguh bekerja dan kurang menghormati tuannya.

Secara rohani mereka setara, tetapi secara hukum yang berlaku saat itu, budak sekalipun sudah lahir baru, tetaplah budak. 

Sehingga Paulus perlu menasihati mereka.

Dalam KOLOSE 3:22-23 BISSaudara-saudara yang menjadi hamba! Dalam segala hal, hendaklah kalian taat kepada tuanmu yang di dunia ini. Janganlah taat kepada mereka hanya pada waktu mereka sedang mengawasi kalian, karena kalian ingin dipuji. Taatilah mereka dengan hati yang ikhlas, karena kalian menghormati Tuhan. Pekerjaan apa saja yang diberikan kepadamu, hendaklah kalian mengerjakannya dengan sepenuh hati, seolah-olah Tuhanlah yang kalian layani, dan bukan hanya manusia.”

Saudara, kita semua ada dalam sistem sosial, di mana kita kadang berperan sebagai bawahan, kadang kala kita berperan sebagai atasan.

Sebagai seorang bawahan, Alkitab mengajarkan kita untuk bersungguh-sungguh bekerja bukan karena ada atasan yang mengawasi dan ingin dipuji atau dipromosikan segera.

Kita sungguh-sungguh bekerja karena Tuhan.

Kita bersungguh-sungguh karena dari Tuhanlah otoritas itu berasal.

Tuhan yang menempatkan pimpinan di atas kita, Dialah yang kita hormati.

Jadi, ada atau tidak ada pengawasan dari atasan, kita patut sungguh-sungguh bekerja.

Lebih tegas lagi Paulus meminta kita bekerja seperti untuk Tuhan.

Jadi, tidak ada alasan bermalas-malasan lagi.

Renungkanlah, apakah kita sudah sungguh-sungguh bekerja/berbisnis/belajar seperti untuk Tuhan?

PEMBACAAN ALKITAB HARIAN

Keluaran 10 – 12