BERBUAH BANYAK DENGAN TINGGAL PADA POKOK ANGGUR
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson
Pembacaan Alkitab Hari ini :
YOHANES 15:5-8
Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.
- Apakah fungsi pokok anggur?
- Mengapa ranting-ranting harus menempel pada pokok anggur?
- Dalam hal apakah Bapa akan dimuliakan?
Saudara, Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae.
Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. (Wikipedia).
Pohon anggur biasanya merambat pada jalur yang telah disediakan petani, dan jalur tersebut dibuat di atas tanah.
Para petani biasanya memastikan ranting-ranting terikat pada jalur berapa bentangan ranting kayu atau kawat.
Ranting yang menjalar di tanah biasanya tidak menghasilkan buah, oleh karena itu petani akan mengangkatnya dan mengikatkan ke jalur yang disiapkan.
Saudara, sifat rohani kita adalah tidak menjalar di bumi (hidup dengan cara dunia/kedagingan) atau tidak sama dengan cara hidup dunia ini.
Kita harus hidup di dunia ini tetapi cara hidupnya dipimpin Roh.
Itulah yang membuat hidup kita dapat berbuah lebat.
Selain itu, sama seperti ranting diikatkan kepada jalur-jalur yang disiapkan petani, hidup kita harus diikatkan kepada firman Tuhan senantiasa.
Tentu saja kita semua sebagai ranting-ranting harus selalu terhubung kepada Pokok Anggur.
Memang kita semua setelah dilahirbarukan sudah terhubung kepada Allah. Kita memiliki akses untuk datang kepada Tuhan.
Tidak ada lagi penghalang.
Namun demikian, kita harus secara aktif membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan.
Kita harus berupaya untuk berhubungan dengan Allah.
Kita bangun gaya hidup berdoa, merenungkan firman Tuhan dan menyembah.
Saudara, supaya Allah dimuliakan melalui hidup kita, maka kita harus berbuah lebat.
Buah-buah kehidupan kita harus terlihat dan dapat dinikmati banyak orang.
Oleh karena itu ada dua hal penting.
Pertama senantiasa mengisi hubungan dengan Allah dengan tekun.
Kedua, tidak lagi hidup dengan cara dunia, tetapi memberikan diri dipimpin Roh Kudus.
Diskusikan dalam kelompok PA, apa yang harus dilakukan memiliki persekutuan yang intim dengan Bapa, seperti ranting-ranting yang selalu menempel kepada pokok anggur.
PEMBACAAN ALKITAB HARIAN
Kejadian 48 – 50