JALAN SATU-SATUNYA KEPADA BAPA

Penulis : Pnt. Leonardo M
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:1-6

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan secara khusus hafalkanlah Yohanes 14:6.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Siapakah yang merupakan Jalan, Kebenaran dan Hidup untuk kita datang kepada Bapa?
  2. Mengapa Yesus pergi naik ke surga?
  3. Apakah tujuan daripada Yesus menyediakan tempat bagi kita di rumah Bapa?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Allah telah menunjukkan kasih-Nya kepada dunia ini sehingga Dia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal bagi dunia supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Dan Yesus ditetapkan sebagai satu-satunya jalan kepada Bapa.

Penetapan Bapa itu selaras dengan apa yang dibuat oleh Yesus selama Dia masih di dunia ini, di mana Dia telah mengosongkan diri sebagai Allah, menjadi manusia dan mati di kayu salib dan Yesus taat sepenuhnya kepada Bapa maka Bapa sangat meninggikan Dia dan memberikan kepada-Nya nama di atas segala nama, sehingga setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.

Karena Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Bapa maka hal itu memberikan kapastian bagi kita bahwa ketika kita mau bersekutu dengan Bapa maka tidak ada ketakutan dalam diri kita untuk menghadap Bapa.

”Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya.” (Efesus 3:12).

Agar seluruh janji-janji Tuhan digenapi di dalam kehidupan kita maka kita harus tetap berpegang teguh terhadap pengakuan iman kita terhadap Yesus Kristus.

”Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:14-16).

Diskusikan dalam komunitas saudara bagaimana saudara dapat menikmati anugerah Bapa melalui Yesus Kristus!