SETIA DENGAN PERKARA KECIL

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

LUKAS 16:10-13

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apa yang dimaksud dengan tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur?
  2. Apa yang dimaksud dengan setia dalam harta orang lain?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Seorang pelatih angkat beban, tentu tidak akan meminta atlet yang dia latih untuk mengangkat beban yang beratnya lebih dari berat badan sang atlet.

Dia akan mencari tahu terlebih dulu batas kekuatan sang atlet dan kemudian secara bertahap menambah beban untuk diangkat.

Prinsip yang sama berlaku baik di bidang pendidikan, di perusahaan atau dalam bidang rohani.

Di perusahaan, bos tidak akan memberikan posisi yang penting bagi pegawai baru.

Sesuai dengan pendidikan dan pengalamannya, pegawai baru akan ditempatkan di bidang yang menuntut tanggung jawab sederhana.

Dia akan diberikan tanggung jawab dan posisi yang semakin tinggi, sesuai dengan kinerja dan hasil kerja secara menyeluruh.

Jika dia dipandang berkinerja baik dan dapat dipercaya, maka dia akan dipromosikan ke jabatan yang lebih tinggi.

Seorang yang setia, yang bisa dipercaya dalam hal-hal yang kecil, kepadanya akan diberikan tanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang besar.

Ini juga berlaku di bidang rohani.

Tuhan melalui para pemimpin, akan mempromosikan seorang jemaat hingga menjadi pemimpin, sesuai dengan kapasitas, kemampuan dan kesetiaan dia dalam setiap tahap atau jenjang kepemimpinan.

Hal sama juga berlaku atas tanggung jawab pengelolaan harta.

Pemilik perusahaan akan mempercayakan pengelolaan aset atau harta perusahaan kepada pegawainya, sesuai dengan kapasitas dan kesetiaan, loyalitas, kejujuran pegawai tersebut.

Dan hal yang serupa juga berlaku ketika Tuhan mempercayakan harta untuk dikelola oleh umat-Nya.

Tuhan tentu tidak akan menjerumuskan umat-Nya dengan memberikan harta yang berlimpah sementara mereka belum siap.

Karena kalau hal ini terjadi, maka harta yang seharusnya menjadi berkat malah bisa berubah menjadi bencana.

Ya, menjadi bencana jika seseorang kemudian menjadi cinta akan uang dan hidup bermewah-mewah dengan melupakan Tuhan.

Kita tentu ingat dengan kisah anak bungsu yang meminta warisan kemudian hidup berfoya-foya dalam kemewahan –dan dalam dosa– hingga jatuh miskin.

Mazmur 24:1 Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. 

Saudara, kita adalah seorang pelayan Tuhan yang diberi tugas untuk melakukan penatalayanan harta yang Tuhan titipkan pada kita.

Jadi sepatutnya kita tidak berfokus pada kesenangan, keamanan, dan kenyamanan.

Ingat bahwa kita adalah pengelola, bukan pemilik, Tuhanlah pemilik atau yang empunya bumi serta segala isinya.

Kita jangan mengambil alih peran Pemilik.

Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, bagaimana engkau dan kita semua dapat berkontribusi bagi perluasan Kerajaan Allah.