MENYIMPANG DARI IMAN KARENA UANG

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

1 TIMOTIUS 6:6-10

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Seperti apa ibadah yang Tuhan kehendaki?
  2. Hal apa yang menyebabkan sebagian orang menyimpang dari iman mereka?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Memiliki banyak uang memang tampak menyenangkan, kita bisa memperoleh banyak barang yang kita inginkan atau pergi ke tempat-tempat yang kita sukai.

Tetapi Alkitab dengan tegas memberi peringatan kepada orang-orang kaya: 1 Timotius 6:17  “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.”

Ya, sisi buruk dari kekayaan adalah orang bisa menjadi tinggi hati, tidak mengandalkan Tuhan tetapi mengandalkan kekayaan untuk kehidupan sehari-hari.

Dan mengandalkan diri sendiri itu adalah dosa yang serius.

Yeremia 17:5  Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Sehingga dilihat dari konsep pembinaan rohani.

Sesungguhnya justru orang yang tidak kaya  atau yang belum kaya, justru tampak lebih baik.

Karena mereka akan semakin bersandar kepada Tuhan dan bukan pada apa yang mereka miliki.

Lalu apakah kita yang belum kaya boleh berharap untuk menjadi kaya?

Boleh asal  kita memiliki pemahaman yang benar, di antaranya:

  1. Semua kekayaan berasal dari Tuhan, itu milik Tuhan, dan untuk memuliakan Tuhan (Mazmur 24:1)
  2. Kekayaan bukan untuk ditimbun, tetapi itu menjadi sarana untuk membantu mereka yang membutuhkan dan juga untuk memperluas Kerajaan Allah (2 Korintus 8:14)
  3. Kita memang tidak boleh bersahabat atau mengabdi kepada Mamon atau Harta kekayaan, tetapi kita memakai Mamon untuk memperluas Kerajaan Allah (Matius 6:24)
  4. Kita harus paham bahwa uang itu netral secara rohani, uang menjadi buruk jika kita menjadi cinta akan uang (1 Timotius 6:10)

Allah memang tidak menjanjikan bahwa semua orang percaya pasti akan menjadi kaya, tetapi Allah menyatakan bahwa Yesus Kristus telah menjadi miskin agar umatNya menjadi kaya karena kemiskinan-Nya (2 Korintus 8:9).

Dengan pemahaman bahwa kaya tidaklah semata-mata kaya harta benda.

Tetapi kaya secara roh, jiwa dan tubuh.

Jadi secara prioritas, kaya harta sebaiknya setelah seseorang kaya secara rohani dan jiwani: memiliki pikiran dan perasaan yang sehat dan kehendak yang dipersembahkan kepada Tuhan.

Saudara, diskusikan dalam kelompok pemuridan, makna cinta akan uang.