KEKAYAAN ORANG BERDOSA DISIMPAN BAGI ORANG BENAR

Penulis : Pramadya Wisnu
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

AMSAL 13:22-25

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang ditinggalkan orang baik bagi anak cucunya?
  2. Apa tanda orang tua yang mengasihi anaknya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Ada prinsip umum dalam Alkitab, terutama dalam Perjanjian Lama, bahwa hidup benar dalam takut akan Tuhan akan membawa berkat dalam kehidupan.

Bagian dari berkat itu adalah kekayaan dan harta.

Bagi umat Tuhan mungkin sulit untuk merenungkan hal ini karena realitas Perjanjian Baru adalah bahwa Tuhan dapat memanggil kita untuk kehidupan yang justru tidak termasuk kelimpahan atau kemakmuran.

Seperti tertulis dalam 1 Petrus 2:21 “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”

Ya, ada orang yang oleh kasihnya kepada Tuhan, dia sama sekali tidak mempedulikan masalah harta.

Meskipun demikian, prinsip-prinsip Alkitab masih berlaku secara umum.

Masih benar bahwa jika seseorang ceroboh dalam mengelola keuangan, maka mereka tidak akan memilikinya, tetapi jika seseorang mengelola keuangannya dengan baik, dengan mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, daripada kemewahan duniawi.

Maka mereka akan dapat mewariskan harta kepada anak cucu mereka.

Dalam Kitab Amsal dikatakan, “kekayaan orang berdosa disediakan bagi orang benar.”

Ini berbicara tetang tangan Tuhan yang memindahkan kekayaan orang yang tidak saleh atau tidak benar dan mengalokasikannya kembali kepada mereka yang takut akan Tuhan.

Bagi umat Tuhan, kita tetap harus dengan serius mengelola keuangan dengan bijak dan tidak hidup sedemikian rupa sehingga kita dengan ceroboh membelanjakan uang kita dengan semau kita.

Umat Tuhan harus mengerti perbedaan kebutuhan dan keinginan.

Janji Tuhan adalah Dia menyediakan segala kebutuhan kita, tetapi Tuhan tidak pernah berjanji untuk memenuhi semua keinginan kita.

Filipi 4:19 “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” 

Dan…meninggalkan warisan bagi anak cucu, mencakup lebih dari sekadar uang atau harta, tetapi juga harus mencakup teladan karakter dan iman.

Saudara, renungkanlah, apa yang akan engkau wariskan bagi anak cucumu kelak.