MENGASIHI YESUS DENGAN MENURUTI FIRMANNYA

Penulis : Aris Handoko dan tim
Editor : Ervinna Graceful

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : 

YOHANES 14:21-24

Bacalah bagian Firman ini utuh dalam perikopnya, berulang-ulang, supaya saudara dapat mengikuti jalan ceritanya dan dapat menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah tandanya orang yang mengasihi Allah?
  2. Apa yang terjadi ketika Allah mengasihi seseorang?
  3. Apa hubungan antara kasih dan firmanNya?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Apakah Saudara pernah mempertanyakan kasih seseorang karena merasa tidak didengarkan?

Seringkali hal-hal ini terjadi: Seorang istri meminta tolong kepada suaminya, tapi suaminya sibuk sendiri.

Seorang suami memutuskan sesuatu, tapi istrinya tidak mau mengikuti keputusan tersebut.

Orang tua memberi perintah kepada anaknya dan anaknya menjawab “Iya”, tapi tidak dilakukan.

Kasih bukanlah kasih sampai itu dinyatakan dengan tindakan bukan?

Kita bisa mengatakan “Aku mengasihimu” berkali-kali, tapi apalah arti perkataan tersebut jika tidak disertai dengan tindakan?

Yesus memberikan standard yang jelas tentang mengasihi Allah: “Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.”

Ketika kita yakin akan kasih seseorang, kita menjadi semakin percaya dan mau berbagi setiap pikiran dan perasaan.

Sebaliknya, ketika kita ragu akan kasih seseorang, kita akan menahan sebagian dari pikiran dan perasaan, karena tidak yakin apakah mereka mau dan bisa memahaminya.

Itulah sebabnya Yesus berkata,”Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu kepadanya.”

Tentu saja berbeda dengan kita yang tidak tahu isi hati orang lain, Allah tahu isi hati kita. Ia tahu apakah kita sungguh-sungguh mengasihiNya atau tidak.

Ia tahu apakah kita siap untuk menerima pernyataanNya lebih lagi atau tidak.

Banyak orang ingin mengetahui kehendak Allah, tapi tidak mau mendengar dan menaati perintahNya dalam hal yang sederhana.

Kita ingin tahu siapa pasangan hidup kita, tapi tidak membangun diri dalam karakter agar siap untuk hidup berpasangan.

Kita ingin naik pangkat, tapi tidak memberikan yang terbaik dalam pekerjaan saat ini.

Mari saudara, mulailah dengan mendengar dan menaati perintahNya sekarang.

Belajar mengasihi Allah dengan tindakan dan setia dengan apa yang dipercayakanNya hari ini.

Renungkan dan diskusikanlah dengan rekan pemuridan saudara, perintah Tuhan apakah yang hari ini bisa dilakukan tapi belum dilakukan oleh saudara?

Buatlah komitmen untuk mengerjakannya!