Renungan Harian Kita
Penulis : Pdt. Saul Rudy Nikson

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : IBRANI 10:19-23

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Apakah yang menjadi dasar keberanian kita menghadap tahta kasih karunia Allah?
  2. Saat menghadap Allah, apakah yang harus kita miliki?
  3. Pengharapan seperti apa yang harus kita pegang teguh?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Saudara, surat Ibrani ditulis kepada orang-orang Kristen dari kalangan Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputus-asaan.

Penulis mengharapkan jemaat tetap mempertahankan pengakuan iman mereka kepada Kristus, bertumbuh dalam kedewasaan rohani dan supaya mereka tidak Kembali kepada kehidupan di bawah Taurat.

Salah satu topik penulis kitab Ibrani menggunakan pola penyembahan dan pengorbanan dalam perjanjian lama untuk menjelaskan pengorbanan Yesus.

Hukum Taurat merupakan bayangan dari keselamatan dalam Kristus Yesus.

Dalam Perjanjian lama, seorang Imam Besar setiap tahun mempersembahkan korban binatang untuk dirinya dan untuk bangsanya dan masuk ruang maha kudus.

Dalam Perjanjian baru, Yesus yang adalah imam besar telah mempersembahkan korban, diri-Nya sendiri.

Satu kali untuk selamanya.

Tidak seperti imam besar Perjanjian lama, yang harus setiap tahun mempersembahkan korban, namun tetap sadar akan dosa-dosanya.

Kita sekarang tidak perlu mempersembahkan korban untuk menghadap Tahta kasih karunia Allah, karena Yesuslah Anak Domba yang telah menjadi korban sekali untuk selamanya.

Saudara, kita sekarang memiliki akses kepada Allah secara langsung, tidak seperti umat Tuhan dalam perjanjian lama yang harus melalui perantaraan seorang imam.

Kita seharusnya memanfaatkan dengan sungguh-sungguh kasih karunia tersebut untuk membangun persekutuan dengan Allah.

Seperti ajakan penulis Ibrani dalam Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. Untuk membangun persekutuan dengan Allah, syaratnya harus penuh keberanian.

Hanya orang-orang yang yakin akan pengorbanan darah Yesus-lah yang punya keberanian menghadap Allah.

Selain keberanian, kita juga harus menghadap Allah dengan hati yang tulus dan keyakinan yang teguh.

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Diskusikan dalam kelompok PA saudara, bagaimana caranya menghadap Allah dengan penuh keberanian.