Renungan Harian Kita
Penulis : Pnt. Leonardo Mangunsong
Pembacaan Alkitab Hari ini : IBRANI 12:14-17
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya dan secara khusus hafalkanlah Ibrani 12:14.
- Dalam membangun rumah doa, salah satu sikap hati yang harus kita kejar adalah kekudusan. Mengapa?
- Sebagai aplikasi hidup dalam kekudusan, kehidupan yang bagaimanakah yang harus kita bangun terhadap semua orang?
- Selain berusaha hidup damai terhadap semua orang, hal-hal apakah yang harus kita jaga dalam hubungan dengan orang lain?
Dalam membangun rumah doa, hal yang utama harus dibangun adalah keintiman dengan Tuhan, roh kita dapat bersekutu dengan Allah bahkan kita dapat memandang Allah muka dengan muka.
Untuk bersekutu dengan Bapa kita harus hidup dalam kekudusan sebab tanpa kekudusan kita tidak dapat melihat dan berdoa kepada Allah.
Oleh karena darah Yesus maka kita disebut sebagai orang kudus, namun Allah ingin agar kita senantiasa hidup di dalam kekudusannya Tuhan.
Kudus dalam perkataan, perbuatan dan dalam pikiran, termasuk hubungan kita terhadap orang lain.
Dan dalam bacaan diatas, Tuhan ingin agar kita hidup kudus dalam hubungan dengan orang lain yaitu dengan cara hidup damai dengan orang lain bahkan dengan semua orang.
Hal itu meneguhkan Firman Tuhan dalam Matius 5:23-24: “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”
Karena itu kita harus menjaga kasih persaudaraan terhadap orang lain, saling memperhatikan, mengasihi dan mengampuni.
Dan aplikasi hidup dalam kekudusan dalam hubungan dengan orang lain adalah dengan menjaga saudara seiman agar tidak menjauhkan diri dari kasih karunia Allah sehingga menimbulkan akar pahit juga jangan sampai saudara seiman meninggalkan iman mereka dengan demikian dalam pertemuan doa kita maka kita mengalami realita kehadiran Tuhan.
Diskusikanlah dalam komunitas saudara bagaimana saudara hidup dalam kekudusan terhadap saudara seiman sehingga pertemuan doa saudara mengalami realita kehadiran Tuhan.