Renungan Harian Kita
Penulis : Aris Handoko
Pembacaan Alkitab Hari ini : YEREMIA 7:9-11
Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.
- Apa yang dilakukan oleh bangsa Israel sebelum datang ke baitNya?
- Bagaimana Allah mempertanyakan bangsa Israel tentang sikap mereka terhadap baitNya?
Nabi Yeremia hidup di masa pemerintahan raja Yosia sampai bait Allah dihancurkan dan kemudian orang Yahudi dibuang ke Babilonia.
Ia melihat dan mengalami secara langsung pemberontakan bangsa Israel terhadap hukum-hukum Allah.
Walaupun jelas-jelas Yeremia menyampaikan pesan Allah, memperingatkan dan mengarahkan namun tetap saja bangsa Israel tidak taat.
Mereka meminta petunjuk Tuhan, tapi pada saat yang sama mereka tidak mau menaatiNya.
Banyak di antara kita yang membaca kisah perjalanan bangsa Israel bertanya-tanya dan bahkan tidak sedikit di antara kita yang menghakimi mereka dengan berpikir betapa bebalnya bangsa Israel, sudah diperingatkan begitu jelas tapi tetap saja tidak taat.
Tapi mari kita merenungkan, seandainya kita hidup di zaman tersebut apakah sikap kita akan berbeda?
Saudaraku, bangsa Israel tidaklah meninggalkan Tuhan sepenuhnya, namun mereka MENDUAKAN Tuhan.
Mereka membakar korban kepada Baal sekaligus tetap datang ke bait Suci.
Mereka mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, sekaligus mempersembahkan korban bakaran kepada Allah.
Mereka menanyakan petunjuk Tuhan kepada nabi, sekaligus tidak taat.
Nampaknya tindakan ini dapat dirangkum dengan satu kata, yaitu PENYAMUN.
Mereka yang menduakan Tuhan adalah penyamun, dan ketika mereka berkumpul di bait Allah maka mereka menjadikannya sarang penyamun.
Betapa sebuah tindakan tidak hormat yang luar biasa ketika tempat yang begitu kudus dijadikan sarang penyamun.
Menduakan Tuhan adalah tindakan yang terjadi dari masa lalu sampai sekarang.
Bukankah tidak sedikit di antara orang percaya yang beribadah sambil membawa sakit hati?
Atau yang berdoa meminta petunjuk Tuhan tapi tidak mau taat juga?
Saudaraku, Roh Allah tinggal dalam kita.
Maukah saudara menjadikan hidupmu tempat yang kudus seperti seharusnya?
Apakah masih ada sikap menduakan Allah dalam hidup saudara?
Mari akui dan bertobat!