Renungan Harian Kita
Penulis : Anang Kristianto

This image has an empty alt attribute; its file name is D1.png

Pembacaan Alkitab Hari ini : LUKAS 12:15-21

Bacalah Firman Tuhan di atas dan ulangi beberapa kali sampai saudara dapat memahami dan menangkap arti yang dikandungnya.

This image has an empty alt attribute; its file name is D2.png
  1. Mengapa kita harus waspada dengan terhadap segala ketamakan?
  2. Apa yang diperbuat oleh orang kaya dalam perumpamaan yang diberikan oleh Yesus?
  3. Apa jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau tidak kaya dihadapan Allah?
This image has an empty alt attribute; its file name is D3.png

Diberkati dan berkelimpahan adalah janji Tuhan bagi anak-anakNya, namun Tuhan juga mengingatkan melalui perikop yang kita baca pada hari ini untuk berjaga-jaga terhadap segala ketamakan : “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” (ayat 15).

Kekayaan atau materi bukanlah barang yang salah namun manusia yang memilikinya harus waspada dan berjaga-jaga ketika mengelolanya.

Tuhan ingin agar semua yang dipercayakan kepada kita entah itu hidup kita sendiri atau berkat materi yang Tuhan berikan dapat dikelola dengan baik dan digunakan sesuai kehendakNya.

Persoalannya adalah bila kita tidak memilki hubungan yang dekat lagi dengan Tuhan dan disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang menjauhkan diri dari persekutuan kita dengan Tuhan maka tanpa kita sadari materi bisa menguasai hidup kita.

Orang yang tamak senantiasa merasa kekurangan dan tak pernah mengalami cukup sehingga terus mengejar kekayaan untuk diri mereka sendiri dan merasa rugi bila itu diberikan kepada orang lain atau bila dipersembahkan kepada Tuhan.

Ketamakan membuat seseorang lebih mengutamakan harta daripada perdamaian bahkan kita mungkin kita pernah mendengar berita ada satu keluarga bisa saling membunuh karena persoalan harta warisan.

Ketamakan membutakan mata orang sehingga mereka lebih melihat materi daripada persaudaraan, sukacita mereka bukan lagi indahnya hidup dalam kerukunana dan perdamaian tetapi bagaimana bisa mendapatkan materi yang lebih banyak tanpa mempedulikan orang lain.

Yesus mengingatkan bahwa hidup orang tidak tergantung dari banyaknya kekayaan yang dimilikinya, namun mengapa banyak orang merasa kuatir ketika harus mempersembahkan uangnya untuk Tuhan atau memberi kepada sesama?

Karena mereka menganggap bahwa hidup matinya tergantung dari kekayaan yang dimilikinya.

Ketamakan bisa dimulai ketika kita sudah mulai merasa kuatir mengenai kondisi ekonomi kita saat harus memberikan untuk persembahan atau perpuluhan yang sebelumnya kita tidak pernah merasa kuatir tentang itu.

Saudara, mungkin saja dulu waktu masih kuliah atau belum berkeluarga kita tidak pernah kuatir dengan persoalan ekonomi, namun bagaimana setelah bekerja dan berkeluarga?

Mari kita renungkan bersama perkataan Yesus hari ini agar kita waspada terhadap segala ketamakan, mulailah dengan membuka diri untuk Roh Allah berbicara mengevaluasi hidup kita.

Ketamakan tidak akan muncul secara tiba-tiba, namun dimulai dari hal sederhana bagaimana kita mengalokasikan berkat, materi dan waktu-waktu yang Tuhan percayakan, apakah kita menghabiskan itu semua untuk diri sendiri atau untuk pekerjaan Tuhan?

This image has an empty alt attribute; its file name is D4.png

Renungkan kebenaran Firman Tuhan hari ini, adakah yang Tuhan inginkan untuk Saudara lakukan?

Diskusikan dengan kelompok PA dan Persekutuan.